Sabtu, 12 Maret 2016

Nasib si Wayang



Nasib si Wayang


            Di pedesaan Jawa, khususnya masyarakat tradisional di masa lalu lebih menonton wayang di banding sekarang. Di banyak tempat, wayang merupakan tontonan paling diminati, tokoh maupun kisahnya menjadi pegangan sikap banyak orang. Cerita dalam wayang banyak mengungkapkan tentang nilai-nilai mulia dan positif, seperti membela perjuangan, membela kebenaran, memerangi kejahatan, kepahlawanan, kejujuran, keadilan, kesabaran dan cinta tanah air. Namun, di dalamnya juga memuat banyak nilai-nilai kekerasan, kesadisan dan perkelahian, serta senantiasa menggunakan episode peperangan dan konflik yang tiada henti.
            Tetapi masyarakat lebih banyak menikmati wayang sebagai hiburan atau tontonan, dimana episode yang paling disenangi justru saat terjadi perkelahian dalam “goro-goro”. Pada episode ini masyarakat lebih antusias dalam menonton wayang. Pertunjukan wayang biasanya dilakukan karena masih adanya memegang teguh nilai-nilai tradisi baik acara hajatan maupun bersih Desa. Adanya mitos jika tidak mengadakan kesenian wayang maka suatu daerah tersebut akan terkena musibah. Sehingga mereka masih memegang teguh tradisi tersebut.
Tapi lagi-lagi masalah waktu yang membuat kesenian wayang ini sekarang semakin luntur. Kesenian wayang ini dimainkan pada malam hari dan selesai menjelang matahari terbit. Sehingga masyarakat lebih memilih istirahat dari pada melihat kesenian wayang. Apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan hiburan-hiburan yang baru, menjadikan kesenian wayang kurang diminati lagi di masyarakat. 

Sabtu, 12 Maret 2016
#albumkehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar