Jumat, 11 Maret 2016

NGOPI (Ngobrol Pintar) DIKALANGAN AKADEMISI




NGOPI (Ngobrol Pintar) DIKALANGAN AKADEMISI
            Ngopi” Ini berbeda dengan ngopi-ngopi lainnya. Sudah terlalu mainstream kalau ngopi di warung biasa. Tetapi kalau “ngopi” ini lebih bermakna dan menjadikan orang lebih kritis dalam mengekspresikan pendapatnya. Dalam penulisan ini “ngopi” dalam pengertian yang lebih bermakna yaitu ngobrol pintar dengan para akademisi (mahasiswa). Ngobrol dikalangan akademisi merupakan hal yang wajar, tetapi tidak semua akademisi ngobrol dengan persoalan yang bisa dibahas dengan pengetahuan.
            Terkadang orang menganggap “ngopi” adalah hal yang tidak ada kerjaan. Tetapi hanya orang-orang atau komunitas tertentu yang mengetahui bahwa mereka “ngopi” bukan hanya sekedar untuk beristirahat dan berleyeh-leyeh untuk melepas penat saja. Perspektif ngopi dikalangan masyarakat lebih kebanyakan negatif, karena kurang kerjaan. Tetapi di dalam komunitas tertentu menggunakan kata “ngopi” adalah untuk sebutan mereka dalam berdiskusi /ngobrol pintar. Sehingga mereka terlihat bila menggunakan kata ngopi membuat orang yang tidak memahaminya seperti berasumsi kurang kerjaan dan hanya membuang-buang waktu.
            “Ngopi” dapat dilakukan dimana saja, sesuai kesepakatan kelompok yang menurut mereka nyaman untuk mendiskisikan suatu masalah. Bahkan juga di warung kopi sambil berdiskusi. Untuk manfaat “ngopi” itu sendiri dapat dirasakan pada kelompok tersebut, selain untuk mempererat tali persaudaraan, mereka juga bisa lebih fine untuk mengungkapkan pendapat mereka di dalam forum. Mendiskusikan permasalahan yang sedang aktual di media maupun di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar