Kebijakan
Perguruan Tinggi Menghadapi Persaingan Global
Era globalisasi akan
memunculkan tindakan-tindakan kompetitif secara terbuka. Hal ini mempunyai
dampak pada kehidupan manusia. Pada Era globalisasi yang penuh dengan
tekanan-tekanan. Manusia yang mempunyai kompetensi atau unggul akan jadi
pemenang dan manusia yang lemah akan menjadi pecundang. Apalagi dengan
adanya MEA di tahun 2015, membutuhkan kesiapan khusus dari
semua sektor, terlebih di sektor pendidikan yang menjadi topangan pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa ini. Beberapa ekses MEA dalam dunia
pendidikan: menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi
pendidikan yang makin pro pasar, dan pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga
kerja asing.
Pendidikan sangatlah penting
sebagai bekal untuk masa depan anak dan bangsa. Globalisasi telah membuat
persaingan menjadi lebih sengit. Tidak hanya bersaing dengan orang di negara
sendiri tetapi juga dengan orang di seluruh dunia. Setiap orang berlomba-lomba
untuk menjadi pribadi yang unggul dibanding yang lain. Sehingga, perlunya
memiliki nilai tambah atau kemampuan lebih yang unik agar dapat bersaing. Salah
satu cara untuk memperoleh kemampuan tersebut adalah melalui pendidikan. Oleh
karena itu, jangan sepelekan pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu
kunci agar dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi.
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), dinyatakan bahwa ada tiga tantangan
besar dalam bidang pendidikan di Indonesia, yaitu (1) mempertahankan
hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai; (2) mempersiapkan sumber
daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing dalam pasar kerja global; dan (3)
sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sistem pendidikan nasional
dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan
proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman,
memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan
partisipasi masyarakat.
Salah satunya adalah
pendidikan di perguruan tinggi. Pendidikan Perguruan
tinggi merupakan tempat pertemuan utama dari berbagai kelompok yang merupakan
symbol karena di dalam sektor modern perguruan tinggi dianggap sebagai lembaga
paling modern dan pembaharuan dan sebagai tempat yang nyata yang merupakan suatu
tempat dimana berangkat para intelektual. Apalagi Perguruan tinggi bukanlah
sekadar lembaga pendidikan saja, melainkan juga sebagai lembaga yang
menjembatani antara mahasiswa (anak didik) dengan masyarakat sekitar, agar ilmu
yang didapatkan di perguruan tinggi bisa bermanfaat tak hanya bagi mereka
sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
Perguruan tinggi juga sebagai
lembaga pendidikan tertinggi akan mempunyai dampak karena perguruan
tinggi merupakan komunitas global. Information
Communication Technologi (ICT) telah mempunyai andil dalam membangun
masyarakat global. Interaksi antar bangsa telah berjalan, dan ini akan memberi
pengaruh besar pada tataran kehidupan. Gagasan dan fikiran baru akan berdampak
global. Karena dalam persaingan global bukan hanya materi saja yang diutamakan
tetapi banyak hal baik dalam pengetahuan, teknologi dan Sumber Daya Manusia.
Perguruan
tinggi harus memperbaharui ilmu pengetahuan mereka, terutama ilmu pengetahuan
yang sangat berkaitan erat dengan kebutuhan daerah mereka masing-masing. Adapun
bagi perguruan tinggi di negara berkembang, ada beberapa tantangan yang harus
dihadapi yaitu kualitas pendidikan dan relevansinya, pendanaan yang
berkelanjutan dan fleksibilitas.
Perubahan
cara mendapatkan pendidikan juga mengharuskan perguruan tinggi untuk lebih
kreatif mengikuti perubahan. Dapat dibayangkan kecepatan mendapatkan
pengetahuan didukung oleh perkembangan teknologi saat ini sehingga seseorang
dengan mudah mendapatkan pengetahuan kapan pun dan dimana pun. Bahwa dimasa
yang akan datang akan lebih banyak mahasiswa belajar secara online dibandingkan
belajar di kampus.
Dalam
hal ini harus adanya kebijakan dari perguruan tinggi dalam menghadapi era globalisasi.
Karena majunya suatu negara adalah mempunyai SDM yang mampu bersaing di era global.
Negara Indonesia terus berupaya mempersiapkan generasinya untuk siap
menghadapi perkembangan teknologi yang begitu pesatnya. Berbagai upaya telah
dilakukan, baik di bidang pendidikan maupun di bidang lainnya.
Ada beberapa Kebijakan pengelolaan perguruan
tinggi dalam menghadapi era globalisasi. Pertama,
Memberikan nilai tambah, meningkatkan daya saing penelitian, mengatasi
kolonialisme di bidang iptek. Pada era sekarang ini di dalam dunia pendidikan
perguruan tinggi hanya mengutamakan dalam hal-hal bersifat lebih mendidik untuk
menjadi tenaga pengajar. Sedangkan dalam hal-hal yang bersifat penelitian masih
kurang. Kemudian dalam pengembangan ilmu teknologi di perguruan tinggi di
Indonesia masih kurang bila dibandingkan dengan negara lain. Dengan kebijakan
ini bisa bersaing di era globalisasi.
Kedua, Mengkaji komprehensif proses perubahan struktur
masyarakat, termasuk mengatasi kemiskinan struktural, angka putus sekolah,
pemberdayaan masyarakat lokal. Negara Indonesia bila dibandingkan dengan negara
maju di sektor ekonomi dan pendidikan masih jauh dibawahnya. Apalagi di
daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan teknologi dan letak geografisnya
yang kurang mendukung. Memperbaiki struktur masyarakat masyarakat untuk menjadi
lebih baik. Dengan melalui kebijakan pengelolaan perguruan tinggi diharapakan
bisa membuat perubahan struktur masyarakat yang lebih baik.
Ketiga, Meningkatkan inovasi teknologi komunikasi dan
informasi, memenuhi kebutuhan kualitas dan relevansi pendidikan dengan
kebutuhan stakeholder. Persaingan
dalam era global banyak yang berhubungan dengan teknologi komunikasi dan
informasi. Persaingan dengan teknologi kita masih kalah dengan negara lain.
Dalam hal ini kebijakan pengelola perguruan tinggi ingin memberikan bekal dalam
berinovasi dalam tekonologi agar bisa besaing. Kemudian juga kualitas dari
perguruan tinggi juga diutamakan baik kualitas, kuantitas pendidikannya maupun
SDMnya.
Keempat, Pembinaan etika dan mental. Pembinaan etika
dan mental sangatlah penting di perguruan tinggi, karena dalam menghadapi
persaingan globalisasi banyak tantangan yang harus dihadapi. Ketika pembekalan etika
dan mental saat diperguruan tinggi diharapkan mampu bersaing di era global.
Selain kebijakan pengelolaan perguruan
tinggi di atas, juga adanya upaya perguruan tinggi untuk membentuk SDM yang
unggul dan profesional. Pertama, Memantapkan
koordinasi antar lembaga dengan bidang pemasok kerja. Membangun jaringan kerja
sangat penting dalam ranah pekerjaan, Lulusan dari perguruan tinggi diharapkan
bisa bekerja dengan profesianal sesuai dengan bidangnya. Kedua, Menetapkan program profesi melalui penelitian, pengajaran dan
pengabdian pada masyarakat (dengan model pembelajaran yang menunjang). Ketiga, Mengembangkan program job placement center.
Jadi, dengan adanya kebijakan dari
pengelola perguruan tinggi diharapkan mampu bersaing pada era globalisasi. Untuk
memasuki era dunia terbuka, perguruan tinggi juga harus mengutamakan
pengembangan profesinalisme. Lulusan perguruan tinggi harus seorang yang
professional yang terus menerus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (trainable),
sehingga mereka mempunyai daya saing dengan masyarakat dunia lainnya. Kebijakan
yang dibuat dalam rangka mempersiapkan mahasiswanya agar tangguh dalam
mengahadapi persaingan global. Untuk itu perlu dikembangkan pendidikan yang
professional serta tenaga pengajar yang handal. Kerjasama antar perguruan
tinggi perlu dijalin. Masyarakat perlu dilibatkan agar relevansi pendidikan
dapat terwujud.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar