Selasa, 20 Oktober 2015

Essay Kajian Asesmen



Kebijakan Perguruan Tinggi Menghadapi Persaingan Global


 
Era globalisasi akan memunculkan tindakan-tindakan kompetitif secara terbuka. Hal ini mempunyai dampak pada kehidupan manusia. Pada Era globalisasi yang penuh dengan tekanan-tekanan. Manusia yang mempunyai kompetensi atau unggul akan jadi pemenang dan manusia yang lemah akan menjadi pecundang. Apalagi dengan adanya MEA di tahun 2015, membutuhkan kesiapan khusus dari semua sektor, terlebih di sektor pendidikan yang menjadi topangan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa ini. Beberapa ekses MEA dalam dunia pendidikan: menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, dan pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing.  
Pendidikan sangatlah penting sebagai bekal untuk masa depan anak dan bangsa. Globalisasi telah membuat persaingan menjadi lebih sengit. Tidak hanya bersaing dengan orang di negara sendiri tetapi juga dengan orang di seluruh dunia. Setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi pribadi yang unggul dibanding yang lain. Sehingga, perlunya memiliki nilai tambah atau kemampuan lebih yang unik agar dapat bersaing. Salah satu cara untuk memperoleh kemampuan tersebut adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu, jangan sepelekan pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu kunci agar dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi.
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), dinyatakan bahwa ada tiga tantangan besar dalam bidang pendidikan di Indonesia, yaitu (1) mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai; (2) mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing dalam pasar kerja global; dan (3) sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan keberagaman, memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.
Salah satunya adalah pendidikan di perguruan tinggi. Pendidikan Perguruan tinggi merupakan tempat pertemuan utama dari berbagai kelompok yang merupakan symbol karena di dalam sektor modern perguruan tinggi dianggap sebagai lembaga paling modern dan pembaharuan dan sebagai tempat yang nyata yang merupakan suatu tempat dimana berangkat para intelektual. Apalagi Perguruan tinggi bukanlah sekadar lembaga pendidikan saja, melainkan juga sebagai lembaga yang menjembatani antara mahasiswa (anak didik) dengan masyarakat sekitar, agar ilmu yang didapatkan di perguruan tinggi bisa bermanfaat tak hanya bagi mereka sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
Perguruan tinggi juga sebagai lembaga pendidikan tertinggi akan mempunyai dampak  karena perguruan tinggi merupakan komunitas global. Information Communication Technologi (ICT) telah mempunyai andil dalam membangun masyarakat global. Interaksi antar bangsa telah berjalan, dan ini akan memberi pengaruh besar pada tataran kehidupan. Gagasan dan fikiran baru akan berdampak global. Karena dalam persaingan global bukan hanya materi saja yang diutamakan tetapi banyak hal baik dalam pengetahuan, teknologi dan Sumber Daya Manusia.
Perguruan tinggi harus memperbaharui ilmu pengetahuan mereka, terutama ilmu pengetahuan yang sangat berkaitan erat dengan kebutuhan daerah mereka masing-masing. Adapun bagi perguruan tinggi di negara berkembang, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi yaitu kualitas pendidikan dan relevansinya, pendanaan yang berkelanjutan dan fleksibilitas.
Perubahan cara mendapatkan pendidikan juga mengharuskan perguruan tinggi untuk lebih kreatif mengikuti perubahan. Dapat dibayangkan kecepatan mendapatkan pengetahuan didukung oleh perkembangan teknologi saat ini sehingga seseorang dengan mudah mendapatkan pengetahuan kapan pun dan dimana pun. Bahwa dimasa yang akan datang akan lebih banyak mahasiswa belajar secara online dibandingkan belajar di kampus.
Dalam hal ini harus adanya kebijakan dari perguruan tinggi dalam menghadapi era globalisasi. Karena majunya suatu negara adalah mempunyai SDM yang mampu bersaing di era global. Negara Indonesia terus berupaya mempersiapkan generasinya untuk siap menghadapi perkembangan teknologi yang begitu pesatnya. Berbagai upaya telah dilakukan, baik di bidang  pendidikan maupun di bidang lainnya.
Ada beberapa Kebijakan pengelolaan perguruan tinggi dalam menghadapi era globalisasi. Pertama, Memberikan nilai tambah, meningkatkan daya saing penelitian, mengatasi kolonialisme di bidang iptek. Pada era sekarang ini di dalam dunia pendidikan perguruan tinggi hanya mengutamakan dalam hal-hal bersifat lebih mendidik untuk menjadi tenaga pengajar. Sedangkan dalam hal-hal yang bersifat penelitian masih kurang. Kemudian dalam pengembangan ilmu teknologi di perguruan tinggi di Indonesia masih kurang bila dibandingkan dengan negara lain. Dengan kebijakan ini bisa bersaing di era globalisasi.
Kedua, Mengkaji komprehensif proses perubahan struktur masyarakat, termasuk mengatasi kemiskinan struktural, angka putus sekolah, pemberdayaan masyarakat lokal. Negara Indonesia bila dibandingkan dengan negara maju di sektor ekonomi dan pendidikan masih jauh dibawahnya. Apalagi di daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan teknologi dan letak geografisnya yang kurang mendukung. Memperbaiki struktur masyarakat masyarakat untuk menjadi lebih baik. Dengan melalui kebijakan pengelolaan perguruan tinggi diharapakan bisa membuat perubahan struktur masyarakat yang lebih baik.
Ketiga, Meningkatkan inovasi teknologi komunikasi dan informasi, memenuhi kebutuhan kualitas dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan stakeholder. Persaingan dalam era global banyak yang berhubungan dengan teknologi komunikasi dan informasi. Persaingan dengan teknologi kita masih kalah dengan negara lain. Dalam hal ini kebijakan pengelola perguruan tinggi ingin memberikan bekal dalam berinovasi dalam tekonologi agar bisa besaing. Kemudian juga kualitas dari perguruan tinggi juga diutamakan baik kualitas, kuantitas pendidikannya maupun SDMnya.
Keempat, Pembinaan etika dan mental. Pembinaan etika dan mental sangatlah penting di perguruan tinggi, karena dalam menghadapi persaingan globalisasi banyak tantangan yang harus dihadapi. Ketika pembekalan etika dan mental saat diperguruan tinggi diharapkan mampu bersaing di era global.
Selain kebijakan pengelolaan perguruan tinggi di atas, juga adanya upaya perguruan tinggi untuk membentuk SDM yang unggul dan profesional. Pertama, Memantapkan koordinasi antar lembaga dengan bidang pemasok kerja. Membangun jaringan kerja sangat penting dalam ranah pekerjaan, Lulusan dari perguruan tinggi diharapkan bisa bekerja dengan profesianal sesuai dengan bidangnya. Kedua, Menetapkan program profesi melalui penelitian, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat (dengan model pembelajaran yang menunjang). Ketiga, Mengembangkan program job placement center.
Jadi, dengan adanya kebijakan dari pengelola perguruan tinggi diharapkan mampu bersaing pada era globalisasi. Untuk memasuki era dunia terbuka, perguruan tinggi juga harus mengutamakan pengembangan profesinalisme. Lulusan perguruan tinggi harus seorang yang professional yang terus menerus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (trainable), sehingga  mereka mempunyai daya saing dengan masyarakat dunia lainnya. Kebijakan yang dibuat dalam rangka mempersiapkan mahasiswanya agar tangguh dalam mengahadapi persaingan global. Untuk itu perlu dikembangkan pendidikan yang professional serta tenaga pengajar yang handal. Kerjasama antar perguruan tinggi perlu dijalin. Masyarakat perlu dilibatkan agar relevansi pendidikan dapat terwujud.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar