Senin, 19 Oktober 2015

Pengantar Ilmu Pendidikan



SENI MENDIDIK ORANG DEWASA

Pendidikan sangatlah penting bagi manusia, sehingga mereka tidak dapat terlepas dari peran pendidikan. Pendidikan merupakan aktivitas terstruktur yang bertujuan untuk mengajar, membina dan mengembangkan seluruh potensi individu agar dapat menjadi warga Negara  yang bertanggung jawab. Pendidikan menjadi sentral perhatian yang harus ditekankan untuk mengubah masyarakat bangsa menjadi semakin maju dan beradab, dalam peraturan interaksi dengan masyarakat dunia. Karena itu, pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.
Dalam kaitannya pendidikan ada 2 yaitu Pedagogy dan Andragogy. Nah, sekarang mengenai pengertian Pedagogy dan Andragogy. Yang pertama Pedagogy berasal dari istilah Yunani, yaitu paedos yang artinya seorang anak yang sedang belajar sesuatu dari orang lain (orang dewasa) yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang lebih baik. Secara umum Pedagogy diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari proses, tujuan dan manfaat kegiatan pendidikan bagi pengembangan segenap potensi individu maupun kelompok dari masa bayi sampai dewasa, agar menjadi warga Negara yang bertanggung jawab di masyarakat.
Sedangkan yang kedua Andragogy telah menempuh perjalanan relative panjang, sudah dikenal sejak lebih dari satu abad lalu. Pada 1950-an, pendidik Eropa makin akrab menggunakan istilah andragogy ini. Istilah andragogy berasal dari kata Yunani “anere” yang artinya “dewasa” dan “agogus” yang bermakna mendidik atau mempelajari. Baik seni maupun ilmu, andragogi esensinya adalah membantu orang dewasa agar mampu belajar dan menjadi pembelajar.  Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Dalam istilah praktis andragogi berarti bahwa pengajaran untuk orang dewasa perlu lebih berfokus pada proses dan kurang pada konten yang diajarkan. Strategi seperti studi kasus, permainan peran, simulasi dan evaluasi diri biasanya dipandang paling bermanfaat. Dalam kaitan ini, instruktur mengadopsi peran fasilitator atau sumber daya, bukan selayaknya guru atau dosen mengajar siswa atau siswa di ruang kelas konvesional.
Dapat disumpulkan bahwa pendidikan orang dewasa (andragogy) berbeda dengan pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkaan masalah. Ada perbedaan antara anak dan orang dewasa jika ditinjau berdasarkan umur, ciri psikologis, dan biologis tentang cara pendidikannya.
Dalam pengertiannya pendidikan orang dewasa bahwa sejak tahun 1920 pendidikan orang dewasa telah dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Pannen, 1997).
Nah, pada cara belajar orang dewasa berbeda dengan cara belajar anak-anak. Pada hal belajar orang dewasa mempunyai ciri-ciri, yang pertaman adalah motivasi belajar berasal dari dirinya sendiri, kedua adalah orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya, ketiga orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati, keempat adalah perlu adanya saling percaya antara pembimbing dan peserta didik, kelima adalahmengharapkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang, keenam adalah orang dewasa belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya , ketujuh adalah orientasi belajar orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata.
Meskipun pada awalnya berlaku asumsi umum bahwa orang dewasa belajar sebagaimana layaknya seorang anak dalam belajar, namun beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prinsipial antara mekanisme belajar anak dengan orang dewasa. Ternyata orang dewasa pengalamannya lebih banyak, maka sikap orang dewasa telah terbentuk lebih mantap, disamping pengalaman tersebut dapat merangsang manusia dalam menentukan belajar.
Dalam pendidikan orang dewasa, terdapat proses belajar mengajar di antara peserta didik dan pendidiknya. Dari sudut pandang pendidik, proses itu disebut dengan peristiwa pengajaran. Menurut Ganged an Briggs (1974) peristiwa pengajaran adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari “di mana ia berada” pada saat awal pengajaran menuju pencapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran. Pada umumnya, peristiwa pengajaran ini perlu disusun secara hati-hati oleh perancang pengajaran sebagai peristiwa yang di kenakan secara eksternal kepada peserta didik. Jika diamati peristiwa pengajaran tidak lain  adalah kegiatan pembimbing untuk memberirangsangan eksternal kepada peserta didik agar proses belajar mereka lebih cepat.  Bentuk komunikasi kepada peserta tidak dapat ditentukan dan berlaku untuk semua pelajaran, tetapi harus ditentukan untuk setiap pembelajaran. Komunikasi tertentu yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan dan dirancang agar mempunyai pengaruh langsung yang diinginkan terhadap peserta didik.
Andragogy mensyaratkan bahwa pelajar dewasa terlibat dalam identifikasi kebutuhan belajar mereka dan perencanaan bagaimana kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dipenuhinya. Belajar bagi orang dewasa harus menjadi aktif, bukan proses pasif. Manusia dewasa belajar paling efektif bila peduli dengan memecahkan masalah-masalah yang oleh mereka dipandang memiliki relevansi dengan pengalaman sehari-hari mereka sendiri.
Metode yang dapat digunakan pendidikan orang dewasa sangat banyak. Mulai dari penyajian formal sampai dengan wiraswasta. Pengetahuan tentang metode ini sangat penting agar dapat menentukan metode yang sesuai dengan program pendidikan orang dewasa yang dilaksanakan. Berbagai metode yang bisa diharapkan untuk diterapkan dalam program pendidikan orang dewasa. Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang pertama membantu orang tua meenata pengalaman masa lalu yang dimiliknya melalui cara baru, seperti konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis managemen, yang membantu individu untuk dapat lebih memanfaatkan apa yang telah diketahuinya, yang kedua memberikan pengetahuan atau ketrampilan baru yakni mendorong individu untuk meraih pengetahuan atau ketrampilan yang lebih baik dari pada pengetahuan atau ketrampilan yang sudah dimiliki.


Banyak cara atau metode yang dapat  digunakan untuk mendidik orang dewasa, Yang pertama adalah Metode diskusi yang dimana dalam metode ini pengetahuan orang dewasa banyak diperoleh melalui partisipasinya dalam diskusi di rumah, sekolah, kantor, labolatorium, pablik, ruang rapat, tempat rekreasi, atau di jalan. Diskusi biasanya terjadi secara spontan ketika beberapa orang yang saling kenal bertemu. Kemudian dari diskusi tersebut dapat memberikan manfaat yaitu memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya, dan mendorong setiap individu untuk berfikir dan mengambil keputusan.
Kedua adalah metode kunjungan lapangan dan karyawisata dalam metode ini berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada kunjungan lapangan. Dengan metode kunjungan memberikan manfaat untuk memberi kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman dan informasi baru.
Ketiga adalah metode demostrasi, metode ini sangatlah sering digunakan dalam bidang pertanian maupun industri. Metode demonstrasi tidak seharusnya digunakan dalam setiap situasi, namun hendaknya disesuaikan dengan situasi. Jenis demonstrasi secara umum ada  dua yaitu, demonstrasi cara dan demonstrasi hasil. Demonstrasi cara dengan menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Ini termasuk bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Sedangkan demonstrasi hasil dimaksudkan untuk menunjukkan hasil dari beberapa praktik dengan menggunakan bukti-bukti  yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan. Dengan metode ini memberikan manfaat untuk menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh.
Keempat adalah metode pelatihan, dalam metode ini digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara spesifik. Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana merancang suatu pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan dapat efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kelima adalah alat bantu audiovisual pendidikan orang dewasa, metode ini digunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Di antara sekian banyak alat bantu, ada beberapa alat  bantu audiovisual yang sangat sering digunakan dalam pendidikan orang dewasa. Antara lain alat bantu audiovisual, film, slide, flemstrip, tape recorder, radio, televise, video tape, overhead projector, LCD projection panel, papan tulis, chart, peta, papan planel, pameran dan benda.
Komunikasi tertulis dalam pendidikan orang dewasa, maksud dari pembelajran ini untuk menarik perhatian terhadap beberapa jenis komunikasi tertulis yang paling sering digunakan oleh pendidik orang dewasa. Periklanan yang pada umumnya digunakan oleh pelaku komersial tidak dibicarakan di sini, walaupun banyak yang termasuk komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis adalah bagian dari program komunikasi yang ditunjukan kepada mereka yang membaca. Bentuk lain dari komunikasi adalah ditujukan untuk mereka yang melihat dan mendengar. Bentuk komunikasi tertulis yang paling umum digunakan adalah surat, termasuk laporan berkala dan edaran, berita, poster, bulletin, leaflet dan pamphlet. Dalam penggunaan salah satu alat tersebut adalah pesan, sedapat mungkinbersifat “pribadi” singkat dan menarik. Kalimat-kalimat pendek yang disusun dalam urutan yang logis dengan mencantumkan ringkasan akan menarik. Begitu pun pernyataan langsung deangan contoh dan gurauan segar sebaiknya menjadi ciri atau gaya untuk menjelaskan dan menarik minat.
Dari kesimpulan di atas bahwa dalam metode pembelajaran banyak yang digunakan. Selain metode-metode pembelajaran yang ada di atas,  juga bisa menggunakan metode lain. Nah, dalam penggunaan metode pembelajaran pada orang dewasa biasanya metode yang mudah dipahami oleh peserta didik, dan lebih pada persoalan atau memecahkan suatu permasalahan, Pada dasarnya farktor yang mempengaruhi belajar pada pendidikan orang dewasa terdapat hubungan antara umur dan pancaindra sesorang. Semakin tua umur seseorang, pancaindranya akan makin menurun ketajamannya. Khusus untuk memfasilitasi peserta didik yang sudah tua, yang penglihatan  dan pendengarannya sudah berkurang maka penerangan ruang belajar maupun perlengkapan pengeras suara harus didperhatikan.
Jadi bagaimana seni menididik orang dewasa yang baik? Sekarang tinggal kemampuan pendidiknya untuk lebih kreatif dalam mendidik, pendidik harus bisa melihat kondisi peserta didiknya, dengan mengetahui kemampuan peserta didik. Dalam penggunaan metode pembelajaran memang sangatlah banyak, yang seperti sudah di katakan di atas. Pendidik harus bisa menguasai metode-metode pembelajaran agar mampu membuat peserta didiknya nyaman dan mudah dipahami oleh peserta didiknya.

















DAFTAR PUSTAKA

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dariyo, A. 2013. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT Indeks.
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Soedomo, M. 1989. Pendidikan Luar Sekolah Kearah Pengembangan Sistem Belajar Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Munandir. 1987. Rancangan Sistem Pengajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikaan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar