SENI MENDIDIK ORANG DEWASA
Pendidikan sangatlah penting bagi manusia, sehingga
mereka tidak dapat terlepas dari peran pendidikan. Pendidikan merupakan
aktivitas terstruktur yang bertujuan untuk mengajar, membina dan mengembangkan
seluruh potensi individu agar dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab. Pendidikan menjadi
sentral perhatian yang harus ditekankan untuk mengubah masyarakat bangsa
menjadi semakin maju dan beradab, dalam peraturan interaksi dengan masyarakat
dunia. Karena itu, pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.
Dalam kaitannya pendidikan ada 2 yaitu Pedagogy
dan Andragogy. Nah, sekarang mengenai pengertian Pedagogy dan Andragogy.
Yang pertama Pedagogy berasal dari istilah Yunani, yaitu paedos yang
artinya seorang anak yang sedang belajar sesuatu dari orang lain (orang dewasa)
yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang lebih baik. Secara umum
Pedagogy diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari proses,
tujuan dan manfaat kegiatan pendidikan bagi pengembangan segenap potensi
individu maupun kelompok dari masa bayi sampai dewasa, agar menjadi warga
Negara yang bertanggung jawab di masyarakat.
Sedangkan yang kedua Andragogy telah menempuh perjalanan
relative panjang, sudah dikenal sejak lebih dari satu abad lalu. Pada 1950-an,
pendidik Eropa makin akrab menggunakan istilah andragogy ini. Istilah andragogy
berasal dari kata Yunani “anere” yang artinya “dewasa” dan “agogus” yang
bermakna mendidik atau mempelajari. Baik seni maupun ilmu, andragogi esensinya
adalah membantu orang dewasa agar mampu belajar dan menjadi pembelajar. Andragogi adalah proses untuk
melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Dalam istilah praktis andragogi
berarti bahwa pengajaran untuk orang dewasa perlu lebih berfokus pada proses
dan kurang pada konten yang diajarkan. Strategi seperti studi kasus, permainan
peran, simulasi dan evaluasi diri biasanya dipandang paling bermanfaat. Dalam
kaitan ini, instruktur mengadopsi peran fasilitator atau sumber daya, bukan
selayaknya guru atau dosen mengajar siswa atau siswa di ruang kelas
konvesional.
Dapat disumpulkan bahwa pendidikan orang dewasa (andragogy)
berbeda dengan pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan anak-anak
berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang
dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkaan
masalah. Ada perbedaan antara anak dan orang dewasa jika ditinjau berdasarkan
umur, ciri psikologis, dan biologis tentang cara pendidikannya.
Dalam pengertiannya pendidikan orang dewasa bahwa
sejak tahun 1920 pendidikan orang dewasa telah dirumuskan sebagai suatu proses
yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan
sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan bagaimana
mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Pannen, 1997).
Nah, pada cara belajar orang dewasa berbeda dengan
cara belajar anak-anak. Pada hal belajar orang dewasa mempunyai ciri-ciri, yang
pertaman adalah motivasi belajar berasal dari dirinya sendiri, kedua adalah
orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya, ketiga orang dewasa akan
belajar jika pendapatnya dihormati, keempat adalah perlu adanya saling percaya
antara pembimbing dan peserta didik, kelima adalahmengharapkan suasana belajar
yang menyenangkan dan menantang, keenam adalah orang dewasa belajar ingin
mengetahui kelebihan dan kekurangannya , ketujuh adalah orientasi belajar orang
dewasa terpusat pada kehidupan nyata.
Meskipun pada awalnya berlaku asumsi umum bahwa orang
dewasa belajar sebagaimana layaknya seorang anak dalam belajar, namun beberapa
penelitian terakhir menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prinsipial antara
mekanisme belajar anak dengan orang dewasa. Ternyata orang dewasa pengalamannya
lebih banyak, maka sikap orang dewasa telah terbentuk lebih mantap, disamping
pengalaman tersebut dapat merangsang manusia dalam menentukan belajar.
Dalam pendidikan orang dewasa, terdapat proses belajar
mengajar di antara peserta didik dan pendidiknya. Dari sudut pandang pendidik,
proses itu disebut dengan peristiwa pengajaran. Menurut Ganged an Briggs (1974)
peristiwa pengajaran adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari
“di mana ia berada” pada saat awal pengajaran menuju pencapaian kemampuan yang
telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran. Pada umumnya, peristiwa
pengajaran ini perlu disusun secara hati-hati oleh perancang pengajaran sebagai
peristiwa yang di kenakan secara eksternal kepada peserta didik. Jika diamati
peristiwa pengajaran tidak lain adalah
kegiatan pembimbing untuk memberirangsangan eksternal kepada peserta didik agar
proses belajar mereka lebih cepat. Bentuk komunikasi kepada peserta tidak dapat
ditentukan dan berlaku untuk semua pelajaran, tetapi harus ditentukan untuk
setiap pembelajaran. Komunikasi tertentu yang dipilih harus sesuai dengan
lingkungan dan dirancang agar mempunyai pengaruh langsung yang diinginkan
terhadap peserta didik.
Andragogy mensyaratkan bahwa pelajar
dewasa terlibat dalam identifikasi kebutuhan belajar mereka dan perencanaan
bagaimana kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dipenuhinya. Belajar bagi orang
dewasa harus menjadi aktif, bukan proses pasif. Manusia dewasa belajar paling
efektif bila peduli dengan memecahkan masalah-masalah yang oleh mereka
dipandang memiliki relevansi dengan pengalaman sehari-hari mereka sendiri.
Metode yang dapat digunakan pendidikan orang dewasa
sangat banyak. Mulai dari penyajian formal sampai dengan wiraswasta.
Pengetahuan tentang metode ini sangat penting agar dapat menentukan metode yang
sesuai dengan program pendidikan orang dewasa yang dilaksanakan. Berbagai
metode yang bisa diharapkan untuk diterapkan dalam program pendidikan orang
dewasa. Metode pendidikan orang dewasa sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan
pendidikan, yang pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang
pertama membantu orang tua meenata pengalaman masa lalu yang dimiliknya melalui
cara baru, seperti konsultasi, latihan kepekaan, dan beberapa jenis managemen,
yang membantu individu untuk dapat lebih memanfaatkan apa yang telah
diketahuinya, yang kedua memberikan pengetahuan atau ketrampilan baru yakni
mendorong individu untuk meraih pengetahuan atau ketrampilan yang lebih baik
dari pada pengetahuan atau ketrampilan yang sudah dimiliki.
Banyak cara atau metode yang dapat digunakan untuk mendidik orang dewasa, Yang
pertama adalah Metode diskusi yang dimana dalam metode ini pengetahuan orang
dewasa banyak diperoleh melalui partisipasinya dalam diskusi di rumah, sekolah,
kantor, labolatorium, pablik, ruang rapat, tempat rekreasi, atau di jalan. Diskusi
biasanya terjadi secara spontan ketika beberapa orang yang saling kenal
bertemu. Kemudian dari diskusi tersebut dapat memberikan manfaat yaitu
memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya, dan
mendorong setiap individu untuk berfikir dan mengambil keputusan.
Kedua adalah metode kunjungan lapangan dan karyawisata
dalam metode ini berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat
menarik dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada kunjungan lapangan.
Dengan metode kunjungan memberikan manfaat untuk memberi kesempatan untuk
mengumpulkan pengalaman dan informasi baru.
Ketiga adalah metode demostrasi, metode ini sangatlah
sering digunakan dalam bidang pertanian maupun industri. Metode demonstrasi
tidak seharusnya digunakan dalam setiap situasi, namun hendaknya disesuaikan
dengan situasi. Jenis demonstrasi secara umum ada dua yaitu, demonstrasi cara dan demonstrasi
hasil. Demonstrasi cara dengan menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu. Ini
termasuk bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sedang diajarkan,
memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Sedangkan
demonstrasi hasil dimaksudkan untuk menunjukkan hasil dari beberapa praktik
dengan menggunakan bukti-bukti yang
dapat dilihat, didengar dan dirasakan. Dengan metode ini memberikan manfaat
untuk menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh.
Keempat adalah metode pelatihan, dalam metode ini
digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan mengubah sikap
peserta dengan cara spesifik. Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana
merancang suatu pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan
dapat efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kelima adalah alat bantu audiovisual pendidikan orang
dewasa, metode ini digunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Di antara
sekian banyak alat bantu, ada beberapa alat
bantu audiovisual yang sangat sering digunakan dalam pendidikan orang
dewasa. Antara lain alat bantu audiovisual, film, slide, flemstrip, tape
recorder, radio, televise, video tape, overhead projector, LCD
projection panel, papan tulis, chart, peta, papan planel, pameran dan
benda.
Komunikasi tertulis dalam pendidikan orang dewasa,
maksud dari pembelajran ini untuk menarik perhatian terhadap beberapa jenis
komunikasi tertulis yang paling sering digunakan oleh pendidik orang dewasa.
Periklanan yang pada umumnya digunakan oleh pelaku komersial tidak dibicarakan
di sini, walaupun banyak yang termasuk komunikasi tertulis. Komunikasi tertulis
adalah bagian dari program komunikasi yang ditunjukan kepada mereka yang
membaca. Bentuk lain dari komunikasi adalah ditujukan untuk mereka yang melihat
dan mendengar. Bentuk komunikasi tertulis yang paling umum digunakan adalah
surat, termasuk laporan berkala dan edaran, berita, poster, bulletin, leaflet
dan pamphlet. Dalam penggunaan salah satu alat tersebut adalah pesan,
sedapat mungkinbersifat “pribadi” singkat dan menarik. Kalimat-kalimat pendek
yang disusun dalam urutan yang logis dengan mencantumkan ringkasan akan
menarik. Begitu pun pernyataan langsung deangan contoh dan gurauan segar
sebaiknya menjadi ciri atau gaya untuk menjelaskan dan menarik minat.
Dari kesimpulan di atas bahwa dalam metode
pembelajaran banyak yang digunakan. Selain metode-metode pembelajaran yang ada
di atas, juga bisa menggunakan metode
lain. Nah, dalam penggunaan metode pembelajaran pada orang dewasa biasanya
metode yang mudah dipahami oleh peserta didik, dan lebih pada persoalan atau
memecahkan suatu permasalahan, Pada
dasarnya farktor yang mempengaruhi belajar pada pendidikan orang dewasa
terdapat hubungan antara umur dan pancaindra sesorang. Semakin tua umur
seseorang, pancaindranya akan makin menurun ketajamannya. Khusus untuk
memfasilitasi peserta didik yang sudah tua, yang penglihatan dan pendengarannya sudah berkurang maka
penerangan ruang belajar maupun perlengkapan pengeras suara harus
didperhatikan.
Jadi bagaimana seni menididik orang dewasa yang baik?
Sekarang tinggal kemampuan pendidiknya untuk lebih kreatif dalam mendidik, pendidik
harus bisa melihat kondisi peserta didiknya, dengan mengetahui kemampuan
peserta didik. Dalam penggunaan metode pembelajaran memang sangatlah banyak,
yang seperti sudah di katakan di atas. Pendidik harus bisa menguasai metode-metode
pembelajaran agar mampu membuat peserta didiknya nyaman dan mudah dipahami oleh
peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Suprijanto.
2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dariyo, A.
2013. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT Indeks.
Suprijono, A. 2009. Cooperative
Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Soedomo, M. 1989. Pendidikan
Luar Sekolah Kearah Pengembangan Sistem Belajar Masyarakat. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Munandir. 1987. Rancangan
Sistem Pengajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikaan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar